Artikel
Sejarah Desa
Setiap desa mempunyai sejarahnya masing – masing, demikian juga dengan Desa Semanding. Sejarah asal muasal desa sering kali tertuang dalam dongeng - dongeng yang diwariskan secara turun – temurun dan disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut, sehingga secara ilmiah sangat sulit dibuktikan kebenarannya.
Dongeng tentang asal – masal Desa Semanding berawal dari kekacauan yang terjadi disana – sini dan kondisi pemerintahan pada saat itu yang tidak menentu. Pemberontakan bermunculan, kejahatan terjadi dimana – mana, hari demi hari berlalu, masyarakat semakin resah. Pada suatu ketika datanglah utusan dari Sunan Bejagung ( asyari ) yang dikenal dengan Mbah Pengulu yaitu putra menantu dari mbah asyari ( sunan bejagung ) bersama sama dengan Mbah Bulam dan Mbah Panjang, yang sekarang dimakamkan makam Pule.
Makam Pule yang konon menurut kisah ceritanya, yakni suatu tempat berkumpulnya para wali ( ngum PULE wali ) sehingga dinamakan makam pule. Para wali tersebut diperintahkan untuk mendekati para perusuh dengan cara yang santun dan halus serta dengan senyuman ( esem ). Setiap kali para wali selesai berdakwah mereka selalu berkumpul dimakam pule untuk membahas tentang keamanan dan ketertiban saat itu. Setelah kondisi pemerintahan dianggap mulai reda, aman dan tentram kemudian para wali bermusyawarah untuk menamakan daerah itu. Karena daerah itu banyak sekali terdapat pohon asem yang bersandingan dengan jumlah yang banyak, maka daerah itu dinamakan dengan Desa Semanding, dengan asal muasal dari kata pohon asam yang bersandingan.